Nadia Desratri Enmayani's
Selasa, 08 April 2014
Robot Kreatif: Hugging Robot
Senin, 06 Januari 2014
Robot Line Tracer
robot line tracer diartikan sebagai robot yg dapat berjalan mengikuti garis lintasan yg sudah dibentuk.
robot ini memakai sensor cahaya. sensor ini menggunakan sifat cahaya yaitu dapat diserap dan dapat dipantulkan. LED atau Light Emitting Diode digunakan sebagai sumber cahaya. cahaya yg dipantulkan akan ditangkap oleh photodioda. jika cahaya dipantulkan ke warna yg gelap (hitam), maka cahaya yg ditangkap oleh photodioda sedikit, dan sebaliknya.
link video utk membuat robot ini. http://m.youtube.com/watch?v=5N05nTiRfX8
Senin, 25 November 2013
Cara Mengendalikan Robot dengan Remote Control, Transmitter, dan Receiver
FUNGSI REMOTE CONTROL
Pada peralatan elektronik modern seperti robot, air conditioneer, televisi, radio tape, DVD player, alarm kendaraan, mobil mainan dan masih banyak perangkat elektronik lainnya menggunakan remote control sebagai pengendalinya. Dengan adanya remote control pada peralatan elektronik, kita dapat mengatur kerja dari sebuah peralatan elektronik dari posisi tempat duduk kita tanpa perlu mendatangi peralatan tersebut (wirelees).
Sesuai dengan namanya remote control adalah alat pengendali jarak jauh yang berfungsi untuk mengendalikan sebuah benda / peralatan. Benda yang dikendalikan tersebut kemudian akan memberikan respon sesuai jenis instruksi yang diberikannya. Instruksi diberikan dengan cara menekan tombol yang sesuai pada remote control. Sejarah mencatat bahwa pada masa awal pengembangannya penerapan remote control sempat digunakan oleh pasukan Jerman untuk menggerakan kapal-kapal lautnya dari jarak jauh untuk ditabrakan ke kapal perang pasukan sekutu pada Perang Dunia I.
KOMPONEN REMOTE CONTROL
Komponen-komponen remote control yang dijelaskan adalah jenis remote control infra merah yang sering dijumpai di peralatan-peralatan elektronika.
Sebuah sistem remote control terdiri dari beberapa bagian yaitu:
Transmitter (pengirim sinyal) Alat ini berfungsi untuk mengirimkan instruksi dari remote control ke peralatan elektronika yang dikontrol (receiver). Alat ini adalah sebuah LED (light emitting Diode) sinar infra merah yang berada di pesawat remote control (terletak diujung atas remote control).Panel Remote control.
Panel ini berisi sejumlah tombol di pesawat remote control. Setiap tombol memiliki fungsi yang berbeda-beda. Bentuk panel ini bermacam macam tergantung dari jenis alat yang dikendalikannya. Pada remote control untuk air conditioner remote control dilengkapi dengan layar LCD, untuk remote control jenis ini disebut juga dengan remote double mode, dimana di bagian remote control juga dilengkapi dengan receiver. Papan rangkaian elektronik
Di dalam remote control terdapat sebuah papan rangkaian elektronik dan sebuah sumber tegangan (battery), dalam bentuk sirkuit terintegrasi yang terdiri dari x-tal, transistor, resistor, capasitor. Fungsi komponen ini adalah membaca tombol yang ditekan pengguna kemudian membangkitkan transmitter (LED) untuk mengirimkan sinyal dengan pola sesuai tombol yang ditekan. Receiver(penerima sinyal) Alat ini berada di dalam alat elektronika yang akan dikendalikan oleh remote control. Untuk jenis sinar infra merah sebagai transmitter maka alat yang digunakan receiver adalah foto transistor infra merah. Alat ini berperan dalam mendeteksi pola sinyal infra merah yang dikirimkan remote control sesuai inatruksi dari remote control. Gelombang infra red adalah salah satu nama untuk lebar frekuensi pada spektrum gelombang elektromagnetik. Pada spektrum gelombang electromagnet, panjang gelombang infra red lebih panjang dari cahaya tampak dan lebih pendek dari gelombang radio. Panjang gelombang infra red berada antara 750 nm(nano meter) hingga 1 mm(mili meter).
Prinsip cara kerja remote control sendiri sebetulnya cukup sederhana, sinyal sinar infra merah dipancarkan dari pemancar remote control (transmitter) membentuk pola sinyal tertentu. Selanjutnya pola sinyal tersebut akan diterima oleh foto transistor (receiver), lalu pola sinyal tersebut akan diterjemahkan menjadi instruksi oleh rangkaian sirkuit terintegrasi (IC) sesuai instruksi remote control.CARA KERJA REMOTE CONTROL
Cara kerja remote control mirip dengan cara kerja sandi morse yang dikirim melalui mesin telegraf. Pada mesin telegraf seorang operator pengirim mengirimkan pesan teks singkat kepada operator penerima yang berada pada jarak tertentu. Namun pesan tersebut dikirimkan dalam bentuk pola kode-kode morse yang melambangkan huruf-huruf dalam pesan yang dikirimkannya. Mesin telegraf menggunakan kode tertentu karena tidak dapat mengirimkan data suara seperti pesawat telepon. Tetapi telegraf dapat mengirimkan arus listrik yang terhubung ke sebuah bel pada bagian penerima, sehingga operator penerima akan menerima suara dari bel dalam pola-pola tertentu yang apabila dirangkai akan dapat diterjemahkan sebagai pesan singkat.
Remote control menggunakan LED (Light Emitting Diode) infra merah yang berfungsi sebagai pengirim(transmitter) pola sinar infra merah. LED infra merah adalah sejenis lampu kecil yang memiliki dioda yang akan memancarkan cahaya infra merah apabila diberi arus.
Sinyal infra merah yang dikirimkan tidak akan dapat dilihat oleh mata kita, karena sinar infra merah tidak termasuk gelombang elektromagnetik pada spectrum cahaya tampak. Namun sinar tersebut dapat terbaca oleh receiver (foto transistor) yang ada pada peralatan elektronik yang menerima sinyal tersebut. Jika pola sinyal infra Red yang diterima bersesuaian dengan salah satu instruksi, seperti instruksi menurunkan volume suara pada pesawat televisi, maka volume suara pesawat televisi tersebut akan diturunkan. Jika pola sinar infra merah yang dibaca tidak dapat dikenali maka receiver akan mengabaikannya. Hal ini mungkin saja terjadi jika sebuah pesawat remote control untuk peralatan lain yang berada tidak jauh dari pesawat televisi tersebut sedang digunakan.
Bentuk kode sinyal tersebut untuk masing-masing tombol tergantung kepada perusahaan produsen peralatan elektronika. Pada dasarnya setiap perusahaan bebas menentukan kode sinyal untuk setiap tombol pada pesawat remote control, pada umumnya tidak sama antara merek A dengan merek lainnya.
Penggunaan sinyal sinar infra merah ini memang hanya cocok untuk keperluan di dalam ruang, seperti pada peralatan elektronik rumah atau kantor, karena selain memiliki keterbatasan jarak yang pendek (maksimal sekitar 10 meter), sudut pengiriman juga sangat kecil sehingga remote control harus diarahkan ke tepat ke alat elektronik tersebut. Sinar infra merah juga tidak bisa tembus dinding, sehingga harus berada pada satu ruangan.
REMOTE CONTROL UNIVERSAL
Saat ini, peralatan pesawat Televisi biasa diletakkan berdekatan dengan radio, DVD playar dan receiver parabola. Semua alat ini bisa diintegrasikan menjadi sebuah sistem “home theater” sederhana. Jika semua menggunakan remote control berarti anda akan menggunakan 4 buah remote control sekaligus. Karena tangan anda hanya dua, hal ini terkadang menjadi hal yang merepotkan. Masalah tersebut dapat diselesaikan dengan penggunaan sebuah Universal Remote Control. Universal Remote Control adalah jenis remote control yang dapat digunakan untuk beberapa peralatan elektronik rumah. Biasanya universal remote control yang ada di pasaran dibatasi untuk beberapa jenis peralatan elektronik saja. Jenis-jenis alat elektronika yang umum dapat digunakan adalah pesawat TV, DVD player, Receiver parabola dan Radio.
Universal remote control tidak dapat langsung digunakan kepada setiap peralatan elektronika yang baru. Sebuah universal remote control menyimpan data kode sinyal infra merah untuk beberapa jenis peralatan elektronika untuk berbagai macam merk. Cara mengatur universal remote control agar dapat digunakan untuk semua peralatan elektronika anda. Aktifkan jenis peralatan yang akan di gunakan dari pilihan daftar kode yang telah ada pada buku manual remote universal tersebut. Cara kedua adalah universal remote control melakukan proses pembelajaran, yaitu dengan membaca pola sinyal yang dikirimkan dari tombol yang ditekan dari remote control yang asli kemudian disimpan pada memory remote contol universal.
PERBEDAAN ANTARA REMOTE CONTROL SISTEM INFA MERAH & GELOMBANG RADIO
Anda pasti pernah melihat permainan model kendaraan mainan seperti model mobil balap, pesawat atau pada remote alarm mobil yang dikendalikan dari jarak jauh menggunakan sebuah radio control. Dalam kehidupan sehari-hari kita biasa menyebut radio control saja. Sebenarnya radio control adalah salah satu jenis remote control juga. Prinsip kerjanya sama dengan remote control untuk alat elektronik rumah, ada pengirim sinyal (transmitter) dan penerima sinyal (receiver). Sinyal akan diterjemahkan sebagai sebuah instruksi, instruksi tersebut kemudian akan dilaksanakan oleh alat yang dikendalikannya.
Perbedaan atau ciri khusus dari radio control adalah digunakannya gelombang radio sebagai pengirim pesan. Gelombang radio ini kemudian diikuti dengan penggunaan antena sebagai pengirim dan penerima sinyal gelombang radio.
Daya jangkau remote control sistem gelombang radio lebih jauh dibanding sinar infra merah. Remote control yang menggunakan sinar infra red maksimum digunakan untuk jarak 10 meter dan membutuhkan garis lurus antara LED infra merah pada pesawat dan fototransistor infra red pada peralatan elektronika penerima tanpa terhalang benda lain seperti tembok. Remote control dengan gelombang radio memiliki jarak jangkauan yang lebih jauh. Misalnya remote control pembuka gerbang dirancang agar gerbang sudah terbuka seluruhnya pada saat mobil berada tepat di gerbang. Oleh sebab itu jarak jangkauan remote control untuk gerbang ini dibuat sekitar 20 – 40 meter, dengan asumsi waktu tempuh 20 – 40 meter oleh kendaraan yang akan masuk sama dengan waktu yang dibutuhkan untuk membuka gerbang.
Ciri lain dari penggunaan gelombang radio remote control ini adalah digunakannya antena sebagai pengirim sekaligus sebagai penerima gelombang radio. Jenis atau spesifikasi antenna akan mempengaruhi kemampuan menerima dan mengirim gelombang radio. Bahkan jaraknya bisa diatur hingga ke jarak yang sangat jauh seperti di luar angkasa. Perlu diingat bahwa sinyal gelombang radio tetap membutuhkan waktu dari pengirim ke penerima. Untuk penggunaan dengan jarak yang sangat jauh seperti di luar angkasa jeda waktu sejak dikirimkannya sinyal hingga sampai di penerima cukup mengganggu sehingga menjadi tidak efektif lagi.
Remote control sistem gelombang radio masih memiliki kelebihan lain, penggunaan antena ini juga menyebabkan sudut ruang penerimaan menjadi lebih besar. Remote control dengan gelombang radio tidak harus diarahkan tepat ke peralatan elektronika penerima. Selain itu gelombang radio dapat menembus dinding.
Foto menyusul.
Sumber: http://www.electronicglobal.com/2011/09/remote-control.html?m=1
Selasa, 12 November 2013
Motor (12/11/13)
Motor dapat diartikan sebagai penggerak. Karena fungsi utamanya sebagai pengubah sumber energi (panas, uap, bensin, cahaya, air, listrik, dll) menjadi tenaga penggerak.
Sebagai contoh: pada motor listrik: energi listrik (input) dikonversikan menjadi energi putar/gerakan berputar (output)
Motor Dari perputarannya ada 2 jenis motor, CW dan CCW, dimana CW atau Counter Wise berputar searah jarum jam, sedangkan CCW atau Counter Clock Wise, putarannya berlawanan arah dengan jarum jam. Beberapa jenis motor dapat memiliki arah putaran yang berbeda, misalnya pada motor elevator atau stepping motor pada pembuatan robot.
Kebanyakan motor terbuat dari Plastik (lebih murah). Namun ada juga motor yang terbuat dari besi, dan titanium (kuat).
Stepper Motor stepper adalah motor yang digunakan sebagai penggerak/pemutar. Prinsip kerja motor stepper mirip dengan motor DC, sama-sama dicatu dengan tegangan DC untuk memperoleh medan magnet. Motor stepper tidak dapat bergerak sendirinya, tetapi bergerak secara per-step sesuai dengan spesifikasinya, dan bergerak dari satu step ke step berikutnya memerlukan waktu, serta menghasilkan torsi yang besar pada kecepatan rendah. Motor stepper juga memiliki karakteristik yang lain yaitu torsi penahan, yang memungkinkan menahan posisinya. Hal ini sangat berguna untuk aplikasi dimana suatu sistem memerlukan keadaan start dan stop
Motor stepper tidak merespon sinyal clock dan mempunyai beberapa lilitan dimana lilitan-lilitan tersebut harus dicatu (tegangan) dahulu dengan suatu urutan tertentu agar dapat berotasi. Membalik urutan pemberian tegangan tersebut akan menyebabkan putaran motor stepper yang berbalik arah. Jika sinyal kontrol tidak terkirim sesuai dengan perintah maka motor stepper tidak akan berputar secara tepat, mungkin hanya akan bergetar dan tidak bergerak. Untuk mengontrol motor stepper digunakan suatu rangkaian driver yang menangani kebutuhan arus dan tegangan
Servo Motor servo adalah sebuah motor DC yang dilengkapi rangkaian kendali dengan sistem closed feedback yang terintegrasi dalam motor tersebut. Pada motor servo posisi putaran sumbu (axis) dari motor akan diinformasikan kembali ke rangkaian kontrol yang ada di dalam motor servo. Contoh Motor Servo Motor servo disusun dari sebuah motor DC, gearbox, variabel resistor (VR) atau potensiometer dan rangkaian kontrol. Potensiometer berfungsi untuk menentukan batas maksimum putaran sumbu (axis) motor servo. Sedangkan sudut dari sumbu motor servo diatur berdasarkan lebar pulsa yang pada pin kontrol motor servo.
Konstruksi Motor Servo Motor servo adalah motor yang mampu bekerja dua arah (CW dan CCW) dimana arah dan sudut pergerakan rotornya dapat dikendalikan dengan memberikan variasi lebar pulsa (duty cycle) sinyal PWM pada bagian pin kontrolnya. Jenis Motor Servo Motor Servo Standar 180° Motor servo jenis ini hanya mampu bergerak dua arah (CW dan CCW) dengan defleksi masing-masing sudut mencapai 90° sehingga total defleksi sudut dari kanan – tengah – kiri adalah 180°. Motor Servo Continuous Motor servo jenis ini mampu bergerak dua arah (CW dan CCW) tanpa batasan defleksi sudut putar (dapat berputar secara kontinyu). Pulsa Kontrol Motor Servo Operasional motor servo dikendalikan oleh sebuah pulsa selebar ± 20 ms, dimana lebar pulsa antara 0.5 ms dan 2 ms menyatakan akhir dari range sudut maksimum. Apabila motor servo diberikan pulsa dengan besar 1.5 ms mencapai gerakan 90°, maka bila kita berikan pulsa kurang dari 1.5 ms maka posisi mendekati 0° dan bila kita berikan pulsa lebih dari 1.5 ms maka posisi mendekati 180°. Pulsa Kendali Motor Servo Motor Servo akan bekerja secara baik jika pada bagian pin kontrolnya diberikan sinyal PWM dengan frekuensi 50 Hz. Dimana pada saat sinyal dengan frekuensi 50 Hz tersebut dicapai pada kondisi Ton duty cycle 1.5 ms, maka rotor dari motor akan berhenti tepat di tengah-tengah (sudut 0°/ netral). Pada saat Ton duty cycle dari sinyal yang diberikan kurang dari 1.5 ms, maka rotor akan berputar ke berlawanan arah jarum jam (Counter Clock wise, CCW) dengan membentuk sudut yang besarnya linier terhadap besarnya Ton duty cycle, dan akan bertahan diposisi tersebut, dan sebaliknya.
Sources:
http://id.answers.yahoo.com/
http://elektronika-dasar.web.id/
http://bukan-sekedar-tahu.blogspot.com/
foto menyusul.
Rabu, 30 Oktober 2013
Cara Kerja Sensor Penciuman
Alat yang diciptakan oleh Dr Muhammad Rivai ST MT ini mampu menggantikan fungsi indera penciuman manusia. Terutama dalam mengenali, mengidentifikasi, dan menganalisa aroma tertentu. Memanfaatkan pola-pola algoritma neural network, temuan ini bisa jadi merupakan satu inovasi penting dalam dunia industri dan kedokteran.
Konsep yang ia ajukan adalah alat pencium elektronik yang mampu menghasilkan analisa akurat tanpa terpengaruh oleh faktor yang mungkin diderita oleh indera penciuman manusia. Jadi, tak heran bila nantinya alat ini diharapkan mampu menggantikan fungsi hidung dalam berbagai kebutuhan industri dan analisa kesehatan.
Prinsip kerja electronic nose menirukan fungsi hidung manusia, yang mana di dalamnya dijumpai berbagai reseptor pengidentifikasi aroma. "Reseptor-reseptor ini fungsinya digantikan oleh sensor pada electronic nose," ujar Dosen Teknik Elektro ITS ini. Ia menambahkan, tiap reseptor yang ada akan memberikan respon yang berbeda dari uap aroma yang sama.
Sebagai pengembangan awal, sensor electronic nose memiliki kemampuan mengidentifikasi 16 jenis aroma, di antaranya aroma apel, melati, dan peppermint. "Layaknya seorang bayi ketika dari awal sudah dilatih mampu membedakan beberapa aroma, seperti itulah cara kerjanya," kata Rivai. Proses pengenalan aroma electronic nose ini dilakukan dengan bantuan software.
Untuk alur kerja electronic nose, pria berkacamata ini menerangkan, proses diawali dengan memasukkan uap aroma ke ruang sensor, lalu uap tersebut akan diekstraksi menjadi komponen penyusun uap. Tiap komponen itu selanjutnya diukur intensitas dan konsentrasinya oleh sensor Quartz Crystal Microbalance (QCM). "Semua komponen ini saya dapatkan dari produk dalam negeri, kecuali perangkat FPGA (Field Programmable Analog Array - semikonduktor elektronik yang memiliki gerbang terprogram, Red) yang dipesan dari luar negeri," terang Rivai.
Guna menangkap uap aroma, Rivai memodifikasi osilator dan memberikan tambahan lapisan zat kimia. "Misalkan pada sensor ini, saya melapisinya dengan polyethylene glycol. Tiap sensor dilapisi dengan zat kimia yang berbeda," ujarnya. Harga bahan kimia yang digunakan pun menurut Rivai sangatlah terjangkau. "Hanya dua ribuan. Sebotol zat kimia dapat dipakai untuk ribuan sensor," imbuh Rivai.
Saat ini, electronic nose hanya dilengkapi dengan delapan sensor. "Tapi, saya sudah membuatkan tambahan sensor hingga 32 sensor. Jadi, kemampuan mengidentifikasi alat ini makin bertambah," papar peraih riset Indonesia Toray Science Foundation (ITSF) ini.
Pengembangan lebih lanjut dari electronic nose akan memberikan banyak kegunaan. Rivai menyebutkan, electronic nose dapat dikembangkan hingga ke level mampu menganalisa aroma urine yang berarti juga bisa mengidentifikasi ginjal sehat atau bakteri di saluran kencing.
Selain itu, electronic nose juga bisa diupayakan untuk mampu menganalisa aroma pernapasan seseorang. "Penelitian ini rencananya akan dikerjakan oleh beberapa mahasiswa S3 Teknik Elektro. Tujuannya untuk membantu mendiagnosa penyakit TBC yang diderita seseorang," tandas alumni Teknik Elektro ITS angkatan 1987 ini.
Satu hal yang diidamkan oleh Rivai, bila electronic nose telah sempurna, ia berkeinginan perangkat FPGA yang ter-install pada electronic nose dapat dijadikan chip. Dengan begitu, electronic nose akan berbentuk sangat kecil dan dapat dibawa kemana-mana. "Tentunya dengan tercapainya harapan saya tadi, alat ini semakin bermanfaat untuk kehidupan manusia," tuturnya
Sumber:
http://ahmadnahyudin.blogspot.com/
Selasa, 23 Juli 2013
Robot, Robotika, dan Robotics
Robotika adalah satu cabang teknologi yang berhubungan dengan desain, konstruksi, operasi, disposisi struktural, pembuatan, dan aplikasi dari robot. Robotika terkait dengan ilmu pengetahuan bidang elektronika, mesin, mekanika, dan perangkat lunak komputer.
Robotics is the branch of technology that deals with the design, construction, operation, and application of robots, as well as computer systems for their control, sensory feedback, and information processing. These technologies deal with automated machines that can take the place of humans in dangerous environments or manufacturing processes, or resemble humans in appearance, behavior, and/or cognition. Many of today's robots are inspired by nature contributing to the field of bio-inspired robotics.
Sources:
https://sites.google.com/site/apaartirobotik/
http://fanny-andreas.blogspot.com/2011/10/pengertian-robotika.html
http://en.wikipedia.org/wiki/Robotics